Tuesday, August 23, 2016

8. Dia


Dia sempat menjadi alasan kau merasa tenang; atau merasa diberkahi, barangkali.

Denganya kau sempat mengalami hari-hari mengesankan, menggembirakan, dengan taburan konfeti keemasan yang dipecahkan tepat diatas kepala.

Di bahunya, kau pernah menyandarkan segala yang kau punya, mimpi, juga semesta cintamu.

Kau pernah memohon melalui doa-doa; agar dengannya kau dijadikan selamanya.


Dialah bekas kekasihmu, 
yang dulu sempat memikat, lalu kini memahit seperti ingatan yang tak ingin kau ungkit.



*2016


No comments:

Post a Comment

jawaban dari banyak 'mengapa?'

Puisi ini tidak lain adalah cara ingatan mengabadikanmu dengan sederhana; yang tanpa suara, dengan beberapa jeda tanda baca, juga tanpa ki...