Dia sempat menjadi alasan kau merasa tenang; atau merasa diberkahi, barangkali.
Denganya kau sempat mengalami hari-hari mengesankan, menggembirakan,
dengan taburan konfeti keemasan yang dipecahkan tepat diatas kepala.
Di bahunya, kau pernah menyandarkan segala yang kau punya,
mimpi, juga semesta cintamu.
Kau pernah memohon melalui doa-doa; agar dengannya kau dijadikan selamanya.
Dialah bekas kekasihmu,
yang dulu sempat memikat, lalu kini
memahit seperti ingatan yang tak ingin kau ungkit.
*2016
No comments:
Post a Comment