Saturday, June 3, 2017

/3/

# Untuk G

(Maaf.....)

Aku mencintaimu
tanpa tahu hakikat mencintai.
Aku pikir, sejak dulu
cinta memang sesederhana itu.

Lelaki di dalam diriku
pun merindukanmu,
namun dia juga tak tahu
apa itu rindu.

Ada lagi bocah di dalam diriku,
begitu lugu..
dia membutuhkanmu.
Dengan kepolosannya ia seolah ingin
melengkapimu, meski ia tahu benar;
Kau telah sempurna, tanpa perlu
disempurnakan.

Mereka semua seperti
mata hati juga tanganku,
yang entah bagaimana
secara bersamaan menuju padamu.

Pernah satu waktu aku berpikir
semua cinta kelak berujung
pada keterusterangan.
Dan benar.
aku menuntun keterusteranganku
pada bom waktu yang saat semua tersadar aku telah hancur sendiri.

Tak ada cinta untukku,
cinta pun tak lagi mengenaliku.

★ 3 juni 2017

No comments:

Post a Comment

jawaban dari banyak 'mengapa?'

Puisi ini tidak lain adalah cara ingatan mengabadikanmu dengan sederhana; yang tanpa suara, dengan beberapa jeda tanda baca, juga tanpa ki...