Friday, March 24, 2017

Sebab waktu...

Memutuskan mencintai,
sama beratnya dengan melapangkan sabar

Sesekali mencintai tak perlu kau anggap rupa lain perjuangan, sebab yang demikin memang seharusnya dilakukan.

Waktu membuat cintamu habis dimakan kata-kata,
amblas dimakan rayuan,
lalu hilang di dasar ingatan,
dan barangkali yang demikian adalah wajar;

— Sebab waktu adalah guru, yang paling berhak menguji besar cintamu.

*25-03-2017

Thursday, March 23, 2017

Kepala

Sebab di kepala ini pernah sepenuhnya mengingatmu, kekasih;
Membaca lebih dari apa yang mampu dieja mata dan telinga.
Memberi begitu penuhnya, lebih dari segala yang pernah dipunya.

Rindu terlalu hiperbolis,
meledakkan yang mestinya datar-datar saja; setidaknya itu menurutmu.

Sementara aku, terlanjur bahagia (sendiri) dan asyik pecah berkeping-keping.

Benar saja, hidup memang pilihan; antara upaya bertahan untuk dicintai atau lebih dulu dilupakan.

*23-03-2017

jawaban dari banyak 'mengapa?'

Puisi ini tidak lain adalah cara ingatan mengabadikanmu dengan sederhana; yang tanpa suara, dengan beberapa jeda tanda baca, juga tanpa ki...